Penurunan Persepsi Risiko Dorong Penguatan Pasar
Ditengah beragamnya isu dari global, tingginya persepsi investor terhadap keberhasilan proses penyelesaian sengketa tarif dagang antara AS-China yang ditopang dengan tren penguatan Rupiah/USD sepekan terakhir sanggup menurunkan persepsi risiko investor global terhadap pasar domestik. Tercermin dari turunnya indikator Credit Default Swap (CDS) obligasi Indonesia tenor 5-tahun sebesar –7,04bps wow ke level 117,94 dan CDS tenor 10-tahun sebesar –11,45bps ke level 188,42.
Outlook Pasar Obligasi Pekan Depan
Pasar obligasi diprediksi bergerak sideways terpicu oleh maraknya aksi wait and see. Dimulai dari wait and see hasil pertemuan lanjutan antara delegasi AS-China di Washington pekan ini, serta pelaksanaan rapat FOMC. Selain itu, pekan ini juga terdapat dua agenda pidato dari Presiden ECB (Mario Draghi), serta Gubernur BoE (Mark Carney). Dari dalam negeri, pasar juga diwarnai wait and see rilis data inflasi Indonesia bulan Januari 2019, dan foreign direct investment di Indonesia Q4-2018.
Imbal Hasil Obligasi Domestik Turun
Kurva yield IBPA-IGSYC (IBPA-Indonesia Government Securities Yield Curve) pekan ini berpola bullish. Rata-rata yield seluruh tenor 1-30tahun turun sebesar –1,83bps wow dengan kelompok tenor menengah (5-7tahun) turun paling besar yakni –3,10bps wow. Sementara itu, rata-rata yield pada tenor pendek (<5tahun) dan panjang (>7tahun) turun masing-masing sebesar –2,87bps wow dan –1,48bps wow.
Performa sukuk negara positif, IGSIX-TR naik +0,23%wow
Kinerja pasar sukuk negara pekan ini menguat. Indonesia Government Sukuk Indexes-Total Return (IGSIX-TR) naik sebesar +0,4994poin wow (+0,23%wow) ke level 219,1747. Kenaikan tersebut dipicu oleh penguatan harga yang mewarnai mayoritas seri sukuk negara dimana harga kelompok seri IFR dan PBS naik maisng-masing sebesar +10,57bps wow dan +9,70bps wow. Namun secara tahun berjalan, IGSIX-TR masih mencatatkan negative return sebesar –0,10%ytd.
Aktivitas perdagangan turun, FR0079 menjadi SBN teraktif
Aktivitas pasar sekunder obligasi pekan ini terpantau menurun pada kedua sisinya. Rata-rata volume transaksi harian turun –55,04%wow dari Rp19,28tn/hari menjadi Rp8,67tn/hari, sementara rata-rata frekuensi hariannya turun –39,62%wow dari 843 kali/hari menjadi 509 kali/hari.
Pemerintah menyerap dana lelang SBSN dibawah target indikatif
Pemerintah pekan ini telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan target indikatif sebesar Rp8,00tn. Seri yang dilelang meliputi 4 seri bertenor pendek dan 1 seri tenor panjang. Seri-seri tersebut adalah: SPN-S 09072019 (0,46tahun); SPN-S 23012020 (new issuance, tenor 1-tahun); PBS014 (2,31tahun); PBS019 (4,65tahun), dan PBS022 (new issuance, tenor 15-tahun). Target indikatif ditetapkan sebesar Rp8,00tn.
|